Review Buku " Hijrah itu Cinta" karya Abay Adhitya
Judul Buku : Hijrah itu Cinta
Penulis : Abay Adhitya
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun Terbit : 2018 ( Cetakan Kedua )
Tebal Buku : 274 halaman
LATAR BELAKANG PENULIS
ini adalah kali pertama saya mencoba untuk mereview buku. bukan tanpa alasan, saya mereview buku " Hijrah itu Cinta " karna menurut saya buku ini tuh bagus banget khususnya untuk orang seperti saya ini yang baru belajar untuk hijrah. Buku ini ditulis oleh Abay Adithya atau biasa di panggil kang Abay, seorang content creator, penulis, song writer, dan juga pembicara publik. Yang baru - baru ini membuat para singlelillah Baper dengan project terbarunya " Singlelillah" di youtube chanel " Teladan Rasul". Dimana pemeran utamanya Anissa Rahma ( Anissa Ex-Chibi) dan Anandito terlibat "Ta'aruf" dan berujung pernikahan yang sempat membuat baper para ukhti.
beliau juga sudah mengeluarkan beberapa single yang salah satunya berjudul singlelillah.
Dan kali ini ijinkan saya seorang amatiran ini mereview karya beliau dalam rangkuman kecil ini.semoga bermanfaat untuk kedepannya, dan menambah ilmu dan keinginan kita untuk berhijrah ke arah yang lebih baik lagi.
beliau juga sudah mengeluarkan beberapa single yang salah satunya berjudul singlelillah.
Dan kali ini ijinkan saya seorang amatiran ini mereview karya beliau dalam rangkuman kecil ini.semoga bermanfaat untuk kedepannya, dan menambah ilmu dan keinginan kita untuk berhijrah ke arah yang lebih baik lagi.
Buku Hijrah itu Cinta berisi 49 sub judul yang terdiri dari 274 halaman ini mengisahkan seorang gadis bernama senja seorang model selebgram. Yang dikenal dengan nama " Senja Aurelia" di dunia per-Selebgramnya dengan nama asli " Senja Ainul Mardhiah ".
pada sinopsis telah sedikit menjelaskan tentang kehidupan gadis bernama senja. akan tetapi bagi saya pribadi isi dari dalam buku tersebut lebih menarik dari sinopsis yang ada. karna didalam buku tersebut terdapat kajian-kajian yang tidak terlalu berat dan juga mudah dipahami oleh anak muda jaman sekarang. materi dalam buku ini menurut saya malah terkesan ringan dan lebih merangsang untuk kepekaan individu itu sendiri. diselipi kata - kata yang bikin baper.
pada sinopsis telah sedikit menjelaskan tentang kehidupan gadis bernama senja. akan tetapi bagi saya pribadi isi dari dalam buku tersebut lebih menarik dari sinopsis yang ada. karna didalam buku tersebut terdapat kajian-kajian yang tidak terlalu berat dan juga mudah dipahami oleh anak muda jaman sekarang. materi dalam buku ini menurut saya malah terkesan ringan dan lebih merangsang untuk kepekaan individu itu sendiri. diselipi kata - kata yang bikin baper.
Dia lelaki yang hadir diwaktu fajar
Bak mentari yang cahaya nya menerangi gulita
Dia lelaki yang selalu bersujud di waktu Dhuha
Bak harapan yang bersinar mewarnai hati yang tertimbun luka
Dia yang menghafal surat-surat cinta sang pemilik jiwa
Bak pangeran yang sedang mengukir mahkota terindahnya di syurga
Dia yang menjadikan taat sebagai jalan kehidupan
Bak dedaunan jatuh yang selalu patuh pada angin yang menerbangkan
Dia,
Diakah cinta yang tuhan janjikan untuk seorang dewi senja ?
salah satu penggalan kalimat dalam buku Hijrah Itu Cinta
dari beberapa bab halaman yang saya post, bisa sedikit disimpulkan bukan bahwasannya buku ini memang bagus.
dengan memilih dia yang sudah perfect bukan berarti kita akan ikut perfect juga. justru itu akan menjadi beban mental tersendiri kalau menurut aku pribadi.
dalam memilih pasangan intinya kita sejalan dan sepemikiran yang lebih penting.
itu yang saya tangkap dari cerita hijrah itu cinta
sekian review dari saya jika pendapat saya kurang
berkenan dihati anda para pembaca saya mohon maaf.
kalau boleh sedikit bercerita sebenarnya saya agak bingung dengan keputusan senja yang lebih memilih lelaki yang menurut saya kurang baik, dan menolak lelaki yang sudah jelas- jelas dia baik dan beriman. akan tetapi setelah saya simak lagi cerita ini. saya akhirnya sedikit lebih paham bahwasannya, jika memilih pasangan itu ada baiknya kita memilih dia yang mau beriringan belajar dan berjalan bersama, bukan dia yang perfect. karna kita hidup itu pembelajaran dan perjalanan.
dengan memilih dia yang sudah perfect bukan berarti kita akan ikut perfect juga. justru itu akan menjadi beban mental tersendiri kalau menurut aku pribadi.
dalam memilih pasangan intinya kita sejalan dan sepemikiran yang lebih penting.
itu yang saya tangkap dari cerita hijrah itu cinta
sekian review dari saya jika pendapat saya kurang
berkenan dihati anda para pembaca saya mohon maaf.
Comments
Post a Comment